Selasa, 14 Oktober 2008

Serangkai Sedap Malam

Ada satu pernik yang menghiasi ruang kamar tamu keluarga saya setiap Lebaran. Yup, rangkaian bunga sedap malam a.ka.a arum ndalu.

Dari Wikipedia, saya tahu bahwa:

Sedap malam (Polianthes tuberosa) adalah tumbuhan hijau abadi dari suku Agavaceae. Nama tuberosa menunjukkan bahwa tumbuhan ini memiliki umbi (tuber).

Bunga sedap malam biasa mekar di malam hari. Tanaman ini diperkirakan berasal dari Meksiko.

Nama bunga ini di India bagian timur adalah ratkirani, yang berarti "ratu malam". Di Singapura bunga ini dinamakan xinxiao, yang berarti "tempat ngengat hinggap". Di Persia, bunga ini disebut maryam, yang merupakan nama umum bagi anak perempuan. Bunga ini juga digunakan di Hawaii untuk pengantin dan dahulu di zaman Viktoria digunakan sebagai bunga kuburan. Harum bunga ini digambarkan sebagai kompleks, eksotis, manis, dan khas bunga.

Sore menjelang takbiran, biasanya saya dan Bapak berkeliling-keliling kota mencari bunga berwarna putih nan harum ini, sementara ibu di rumah mempersiapkan toples-toples hidangan lebaran, dan ade, biasa di Pondok atau di Masjid, bergabung dengan teman-temannya.

Sayang seribu sayang, belum ada kios penjual bunga segar di Bantul. Jadi, pencarian Saya dan Bapak sore itu pun berakhir di tempat yang biasa kami datangi yakni di Jl. Jazuli, Kotabaru, di dekat RRI, di depan Wisma Anggaran. Memang di sepanjang jalan inilah terpusat kios para penjual bunga segar di Jogjakarta.

Suasana sore di sepanjang kios bunga lumayan ramai, sama seperti tahun yang lalu. Mungkin memang karena moment lebaran ini, banyak orang yang mencari bunga segar untuk mempercantik ruangan. Diantara pengunjung kios yang ada pada saat itu, kebanyakan dari mereka membeli bunga sedap malam, termasuk saya.

Harga per tangkai cenderung naik dari tahun ke tahun dan selalu lebih mahal dibanding hari-hari biasa. Satu tangkai sedap malam pada sore itu ditawarkan seharga Rp. 7500,-. Setelah meminta harga pas, akhirnya angka pun turun diharga Rp. 6000,-/tangkai. Tahun lalu, saya masih bisa mendapatkan Rp. 4500,-/tangkai. Tahun sebelumnya lagi, antara Rp. 2.500 - Rp. 3.000,-, dimana pada saat itu, harga normal setangakai sedap malam adalah Rp. 1.500,-.

100_4608

8 tangkai sedap malam akhirnya saya boyong pulang. Sembari melihat mba penjaga kios mengemas sedap malam pesanan, saya meminta sedikit daun cemara kepadanya. Daun cemara ini berharga Gratis alias ra mbayar.. (makasih ya, Mba, bonus atas pembelian sedap malamnya yah?!).

Setelah transaksi jual beli selesai, saya dan Bapak pun langsung pulang ke Bantul yang memakan waktu sekitar 40 menit dari Jl. Jazuli tadi. Dan pada malam takbiran, terangkailah 8 tangkai sedap malam dan daun cemara, memenuhi sebuah vas gerabah, menghiasi ruang tamu kami..

sedap malam

6 komentar:

diah mengatakan...

kemaren nggak sempat liat sedap malamnya..

liatnya cuma botol-botol suka dan makanan-makanan keil. kata bulek rozim, jajanan anak SD...

di sini aku juga suka belii sedap malam. setangkainya 2000, beli 5 harumnya tahan lama di kamarku :)

missBantul mengatakan...

*** ada di pojokan Mba, di deket tipi.. berhubung rumahnya sempit, jadi ya mgkin ktutupan.. hehe..
iya, kemarin konsepe ibuku, ngusungi jajanan cah SD ke rumah. jadi ya yg gedhe-gedhe ikut maem jajanan SD :P
aq duwlu, sekali duwa kali pas kebetulan jalan ke Carrefour Lbk Bulus, jg nympetin beli sedap malam. cm karena ga punya vas, akhirnya ditaruh di botol aqua deh..

Anonim mengatakan...

sedap malam....

beda ya ama bunga sedap malam yang dipinggir jalan2, yang ngawe awe itu lho...

---kabur---

missBantul mengatakan...

*** hi Bang Pay, sedap malam yg dimaksud yang ada di taman lawang kah.. hiii...

kabuuurrrr jugaaaa

Anonim mengatakan...

jadi ingat masa lalu, punya pohonnya soalnya... thx tante, jadi terinspirasi nih pingin menikmati harumnya lagi...

mama mengatakan...

waw, , ,
indah b9d tu…