Kamis, 05 Agustus 2010

http://missbantul.wordpress.com/2008/08/30/maharani-the-imperial-woman/

Pfuff,, akhirnya selesei juga,,, ntah dah berapa lama aku baca Maharani, tapi ga kelar-kelar!! ntah karena mood bacaku yg buruk (oh, lagyi-lagyi soal mood) ataw emang karena critanya yg njlimet,,

tapi sebenernya ga juga sie, meski novel terjemahan, tata bahasa dalam novel ini mudah ditangkep n alurnya enak diikuti,, mungkin krn aku lagyi males baca aja kali yah?! baca beberapa lembar terus stop,, maw baca lagyi ketiduran,, buka-buka lagyi, dah cape duluwan (mang ga niat kali yah?) alhasil, novel ini blom final dibaca, dah aku selingi dengan 2 novel lainnya deh,, but semalem aku akhirnya menamatkan kata terakhir dari Maharani,,

Waow!! d real imperial women!! Dari seorang yang biasa2 ajah menjadi wanita penguasa di negeri yang besar!! seperti bisa dibaca dalam resensi novel ini, Orchid (Tzu Hsi kecil) rela meninggalkan Jung Lu sanak yang dia cintai dan telah dijodohkan dengannya, demi menjadi selir kaisar Takhta Naga. Permaisuri Sang Kaisar yang lemah tak lain adalah saudara semarganya yang bernama Sakota.

Intrik-intrik khas kerajaan untuk merebut kekuasaan terjadi dalam sepanjang hidupnya. dari semasa kaisar suaminya berkuasa, kemudian digantikan putranya hingga meninggal di usia yang masih belia, terus takhta digulirkan kepada kemenakannya, Tzu Hsi tetap menjadi Maharani, orang yang sebenarnya paling berkuasa dalam di Dinasti Manchu. Tzu Hsi digambarkan sebagai seorang yang mempunyai kesempurnaan fisik dan menjunjung tinggi sopan santun, lembut tapi juga ambisius dan kejam. Dua pribadi yang amat sangat berlawanan. Tzu Hsi sangat mencintai keindahan, kemegahan, dan kekuasaan..

hemm, membaca novel ini serasa ikut capek.. Secara, sepanjang hidupnya Hzu Tsi terus berusaha mempertahankan kekuasaannya.. (to be continued)

3 komentar:

diah mengatakan...

2008/09/04 at 8:57 am

aku juga udah baca buku ini.. sedih setelah selesai baca, menurutku ga worth-it dengan pengorbanannya. kehilangan cinta dan kebebasan, meski ditukar dengan kemewahan. tapi salut untuk satu hal, Tzu Hsi orang yang tau apa yang dia mau dan dia tau gimana cara mendapatkan hal itu :)

*** Yupp,, aku setuju, mba di!! dy orang yg ambisius, mau belajar apa ajah,,

Leila mengatakan...

2008/09/17 at 2:09 pm

Aku baca punya pakdeku, versi terjemahan yang lama. Jadi udah agak lupa isinya hehehe. Tapi dia punya motivasi yang kuat juga sih ya, jadi segala pengorbanan itu menurut dia memang harus dilakukan…

*** hemm, kutubuku sejati,, lha aku barusan tau ada buku ini lho, Leil,,
iya sie, tp aku kasihan juga lho, dy mengorbankan segala rasa cinta dia untuk sekedar mengejar kekuasaan… tp untuk semangatnya memikirkan negara yg besar, oke lah..

Eve mengatakan...

2009/02/11 at 10:24 pm

iya……..buku inspirasional banget!!!!Aku baca na lammaaa lho!!Dilama-laMAin sih.Bacanya di nikmati…byar bener-bener tahu maksud’n makna’n amanat positive yang terkandung dari ni buku.Tapi bukan intrik-intrik licik’n munafiknya lho yang ditiru!!!!Jadi buka cara berpikir ja….lo mw sesuatu yang diinginkan harus dengan USAHA DAN PENGORBANAN.Buat semua pembaca……moga2 tertarik ma buku ni….